Tombol

Mount Batur


Gunung Batur adalah salah satu gunung berapi yang masih aktif di Bali yang terletak di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali. Memiliki kaldera sekitar 13,8 x 10 km dan terletak di sebelah barat Gunung Agung, Gunung Batur adalah memberikan tantangan bagi petualangan untuk mencapai puncaknya pada saat matahari terbit pagi.

Dalam kaldera tersebut pada sisi timur selatan, ada berbentuk bulan sabit danau sekitar 7,5 km panjang dengan lebar maksimum sekitar 2,5 km, berdiameter sekitar 22 km dan lebar sekitar 16 km persegi. Ini bulan sabit berbentuk danau dikenal sebagai Danau Batur.

Sebagai andalan pariwisata Kabupaten Bangli, gunung Batur menawarkan daya tarik yang unik. Selain keindahan alam ini, ada juga obyek wisata budaya yang terletak di salah satu danau di Danau Batur dan populer disebut sebagai desa Trunyan. Yang unik satu tentang tempat ini adalah meskipun menyatakan bahwa seluruh penduduk Trunyan adalah Hindu, namun agama mereka adalah warisan asli Kerajaan Majapahit Hindu.


Danau Batur

 
Objek wisata Danau Batur ini terletak di Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Kawasan wisata ini menawarkan keindahan Gunung Batur dengan danaunya yang sangat menawan, dan untuk mencapai kawasan ini dapat ditempuh 2 jam dengan berkendara dari Kota Denpasar.
Dari sejarahnya yang dikutif dari id.wikipedia.org menyebutkan bahwa tempat ini memiliki satu pura yang disebut Pura Batur, tempat berstananya Dewi Danu yang menurut kepercayaan Hindu adalah Dewi Kesuburan. Pura ini sudah ada sejak zaman Empu Kuturan pada abad ke-10 sampai pada permulaan abad ke-11. Dimana disebutkan juga bahwa Pura Batur ini adalah merupakan tempat penyiwi bagi raja-raja yang berkuasa di Bali. Maka disana terdapat banyak pelinggih-pelinggih yang menjadikan Pura Batur sebagai Pura Kahyangan Jagad.
Di daerah ini terdapat sebuah desa tua (kuno) yang merupakan desa tradisional Bali asli yang bernama Desa Trunyan. Tidak seperti desa kebanyakan di Bali, di desa ini jika ada orang yang meninggal, maka mayat orang tersebut bukan di kubur melainkan di taruh di atas sebuah batu yang memiliki 7 cekungan dan hanya dipagari oleh bambu anyam. Anehnya walau mayat tersebut ditaruh begitu saja tanpa proses pembalsaman, tetap saja mayat tersebut tidak mengeluarkan bau. Rahasianya karena di daerah tersebut terdapat Taru Menyan (Pohon Menyan) yang mana bau yang dikeluarkan oleh pohon tersebut mampu mengalahkan bau dari jasad disana

0 komentar:

Post a Comment